RANCANGAN TINDAKAN DAN AKSI NYATA (RESUME MODUL 1.1 FILOSOFI KHD)

RANCANGAN TINDAKAN DAN AKSI NYATA (RESUME MODUL 1.1 FILOSOFI KHD)

Assalamualaikum WR WB

Om Svastiastu

Salam kebajikan

Salam sejahtera bagi kita semua. Aminn.

Pendidikan merupakan pondasi majunya suatu negara. Di mana pendidikan merupakan hal yang sangat urgen dalam penerapan mendidik dan mengajar. Istilah mendidik dan mengajar memanglah sebuah point dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan memberikan gambaran yang lebih mengutamakan kepada pembinaan karakter anak didik. Selain itu, bukan hanya karakter melainkan pula tingkat intelektual dari setiap anak sisik menjadi hal yang prioritas. Dari filosofi Ki Hajar Dewantara kita dapat menerima informasi bahwa sebagai guru kita perlu untuk mengembangkan pendidikan di sekolah secara Holistik, Memberikan merdeka belajar kepada anak didik, dan menjadi abdi kepada adan didik, serta memberikan motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri tanpa harus mengabaikan pendidikan karakter kepada anak didik.



Saat ini para Calon Guru penggerak yang telah mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak telah memasuki masa minggu ke-2 dalam proses pembelajaran dalam Learning manajemen System atau LMS. Salah satu tugas yang perlu untuk diterapkan di sekolah adalah melakukan aksi nyata di sekolah masing-masing sebagai kaitan dari resume atau kesimpulan dari pelaksnaaan program untuk Modul 1.1 ini. Terkait Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara atau KHD.

Berikut saya akan memberikan  salah satu contoh penyusunan Rancangan Tindakan Aksi Nyata penerapan Filosofi Pendidikan Oleh Ki Hajar Dewantara :



Tujuan rancangan tindakan adalah sebagai bentuk upaya maksimalisasi penerapan Filosofi Ki Hajar Dewantara yang awalnya sudah dilakukan di sekolah, namun masih perlu untuk pelaksanaan secara maksimalnya nanti. Pada rancangan aksi nyata yang saya angkat diantaranya adalah terkait penanaman konsep karakter pembianan membaca doa setiap memulai pembelajaran kepada anak didik. Alasan dilakukannya kegiatan ini agar supaya anak didik lebih memperlihatkan kegiatan pembiasaan membaca doa sebagai bentuk megingat sang khalik sebagai pencipta Tuhan Semesta Aalam. Serta penerapan sila 1 Pancasila. Selain itu, mengangkat pembiasaan meminta izin saat keluar dan masuk ruang kelas, di mana saat ini kita temukan banyak siswa yang tidak melakukan hal tersebut sehingga rasa hormat kepada orang yang lebih tua semakin berkurang. Semoga dengan penerapan aksi nyata ini dapat menanamkan kembali Mappatabe dari bahasa Bugis yang berarti meminta izin atau permisi. Sedangkan kegiatan gotong royong dapat dicerminkan melalui kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah secara rutin, sebagai bentuk penanaman moral pancasila dalam penerapan sila ke 3 Pancasila. Selain itu, untuk mengembangkan tingkat intelektualnya, diberikan kebebasan dalam menggali seluruh kompetensi yang dimiliki sejak lahir. Diseduaikan dengan kurikulum yang berlaku (Penerapan Merdeka belajar). 
Untuk tolok ukurnya, dibutuhkna pengamatan secara mandiri kepada anak didik di kelas selama penerapan pembiasaan dilakukan. Selain itu, dibutuhkan pula kerjasama dari seluruh stakeholder Pendidikan yang ada di lingkup kecamatan. Misalnya peran dan kerjasama dari warga sekolah terdekat untuk memberikan informasi terkait pengamatan sikap dan perilaku anak didik baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. 

Untuk versi lengkapnya, yakni resume dan aksi nyata, silahkan unduh di pdf link berikut :



Ini masih bersifat Rancangan. Namun untuk menindaklanjuti pelaksanaan Rancangan aksi nyata ini akan disusun sebuah laporan semacam skripsi atau PTK pada tahapan LMS berikutnya.

Semoga bermanfaat,
Salam Calon Guru Penggerak 2020,

Sabir S.Pd.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PINSEN - ABSEN ONLINE GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TK, SD DAN SMP KAB. PINRANG

Cerita Pasca Pendidikan Guru Penggerak

LINK LINK PENTING DAN CEK SOAL DENGAN MUDAH